By: Andreas Dwi Chrisdiantoro
Bacaan: Imamat 27:30
Demikian juga segala persembahan persepuluhan dari tanah, baik dari hasil benih di tanah maupun dari buah pohon-pohonan, adalah milik TUHAN; itulah persembahan kudus bagi TUHAN.- Maleakhi 3:8-12
Pernah nggak ngebayangin menjadi Hawa yang tinggal di taman Eden? Betapa enaknya menikmati ribuan jenis buah-buahan yang ada disana. Nggak ada satupun yang jelek dan terserang hama. Semuanya segar, ranum, dan tentu penuh vitamin. Mo bikin rujak tinggal ambil, pengen bikin salad tinggal petik aja. Semua fresh, bebas pestisida, segar tanpa perlu dimasukin kulkas.
Pasti kulit Hawa sehat dan segar. Dia bisa menikmati buah apapun yang dia mau.
But, wait... ternyata nggak semuanya. Ada satu buah dari pohon yang ditengah taman.
Khusus buah itu, Tuhan nggak memberinya ijin untuk memakannya. Hawa boleh makan jutaan buah lainnya, tapi nggak untuk yang satu ini. Kalo dipikir-pikir, ngapain sih Tuhan pake bikin larangan segala? Kenapa Tuhan nggak bebaskan aja semuanya untuk dimakan, kan Tuhan sayang ama manusia? Buah pengetahuan yang baik dan buruk itu sebenarnya merupakan simbol otoritas Allah.
Tuhan memberi batasan wewenang bagi umat ciptaan-Nya yang nggak boleh dilanggar.
Kalo manusia benar-benar menghormati Allah Penciptanya, manusia tidak akan melanggar perintah itu. Dengan senang hati manusia akan taat dan menghormati otoritas Allah itu.
Hal yang sama juga masih berlaku sekarang ini. Coba kita pikirkan sejenak, kenapa dari 100% penghasilan kita, Tuhan menyuruh kita menyisihkan 10%nya untuk persembahan persepuluhan. Kenapa nggak semuanya aja dinikmati manusia? Persepuluhan sebenarnya juga merupakan simbol otoritas Allah atas hidup kita. Apakah kita sungguh-sungguh menghormati Tuhan ato nggak, bisa dibuktikan salah satunya melalui kesetiaan kita memberi persepuluhan.
Kalo kita sungguh-sungguh menghormati Tuhan, kita nggak akan berani mengutak-utik 10% penghasilan kita yang telah dikhususkan itu. Kita akan memberikan persepuluhan dengan hati yang dipenuhi rasa hormat terhadap Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar