Powered By Blogger

Sabtu, 27 April 2013

Leadership

 

  Servanthood Leadership

Tuhan Yesus berkata, “Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu” (Matius 20:26-27).
Yesus mengajarkan kepemimpinan yang sejati. Bagi yang ingin didepan haruslah menjadi yang paling belakang. Yang ingin menjadi pemimpin haruslah menjadi hamba
Kebesaran dikaitkan-Nya dengan pelayanan, dan pemimpin dihubungkan dengan hamba. Kebesaran seorang pemimpin tidak terletak pada berapa banyak pengikutnya, tetapi berapa banyak orang yang dilayaninya. Keberhasilannya bukan diukur dari kedudukannya yang tinggi, melainkan integritasnya dalam mengabdi. Prinsip kepemimpinan yang didasarkan kehambaan sangat penting untuk dipraktekan didunia kerja. Kita tidak bisa memisahkan pelayanan di gereja dan dan di dunia kerja. Bahkan di dunia kerjapun kita harus melayani siapapun yang Tuhan temukan dengan kita.
Kepemimpinan yang melayani dimulai dari dalam diri kita. Kepemimpinan menuntut suatu transformasi dari dalam hati dan perubahan karakter. Kepemimpinan sejati dimulai dari dalam dan kemudian bergerak ke luar untuk melayani mereka yang dipimpinnya. Disinilah pentingnya karakter dan integritas seorang pemimpin untuk menjadi pemimpin sejati dan diterima oleh para karyawan yang dipimpinnya.
Menurut Larry C. Spears (1995), mengacu pada pemikiran Greenleaf, terdapat karakteristik seorang pemimpin maupun calon pemimpin yang ditunjukkan dari sikap dan perilaku pemimpin tersebut, yang dipaparkan yaitu: "Tujuan paling utama seorang pemimpin adalah melayani kepentingan mereka yang dipimpinnya. Orientasinya adalah bukan untuk kepentingan diri pribadi maupun golongannya tetapi justru kepentingan kelompok yang dipimpinnya"
Bagaimana cara mempraktekkan "kepimpinan yang melayani" ditempat kerja? Saya menemukan minimal ada 20 tindakan yang bisa kita praktekan untuk melayani orang-orang yang kita pimpin. Namun didalam artikel ini, saya akan uraikan 7 cara melayani karyawan agar mereka bisa bekerja dengan produktif.
8 Cara Melayani Karyawan Anda
1. Menetapkan tujuan kerja dengan standar kerja yang jelas
o “Apakah anak buah tahu apa yang diharapkan dari Anda di tempat kerja?" Dengan kata lain: apakah anak buah Anda sudah jelas, untuk apa ia bekerja dan apakah ia memahami tujuan dari Anda sebagai atasan?
o Penetapan tujuan yang jelas dengan standar yang rinci, merupakan hal terpenting dalam manajemen kinerja yang efektif. Ketika dilakukan dengan baik, itu mengarahkan keterlibatan, moral dan produktivitas; ketika dilakukan buruk, hal itu dapat merusak semua usaha Anda untuk sukses.
.
2. Menyiapkan standar operasional prosedur kerja yang jelas dan rinci
* Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan suatu tugas pekerjaan sesuai dengan fungsi dan alat penilaian kinerja perusahaan berdasarkan indikator-indikator teknis yang sangat jelas, baik bagi karyawan maupun atasan
* Tujuan SOP adalah menciptakan komitment mengenai apa yang dikerjakan oleh satuan unit kerja untuk mewujudkan target perusahaan .
* Dengan memiliki SOP yang jelas, akan memudahkan karyawan untuk mencapai target perusahaan. Dan juga akan mengurangi kesalah-fahaman dan konflik atasan karyawan

3. Selalu mengecek, apakah ada kebijakan dari Anda yang justru melambatkan kecepatan kerja anak buah Anda
* Atasan yang melayani karyawan adalah atasan yang selalu mendeteksi berbagai arus kerja maupun kebijakan perusahaan yang memperlambat karyawan untuk mencpaai target perusahaan
* Contohnya, seorang salesman setiap diminta diskon yang lebih besar oleh pelanggan, salesman harus menelpon Sales Supervisor di kantor untuk mendapatkan persetujuan

4. Memastikan bahwa Anda sudah meresponi dengan cepat pertanyaan-pertanyaan anak buah
* Coba intropeksi diri Anda, apakah setiap ada keputusan yang ditunggu oleh anak buah, apakah Anda sudah meresponi dalam waktu yang cepat?
* Bila jawabannya "Saya selalu memberi keputusan yang cepat", maka Anda sudah melayani anak buah untuk bekerja dengan baik

5. Membantu anak buah supaya bisa kerjasama dengan bagian lain dan menciptakan sinergi
* Bia ada anak buah yang sulit bekerjasama dengan orang lain, lakukan sesuatu, perbaiki situasinya, jadilah jembatan untuk kedua belah pihak, supaya mereka bisa kerja sama dengan baik
* Jangan lakukan proses pembiaran, dengan harapan mereka akan secara otomatis pulih hubungan kerjanya

6. Memastikan sarana dan fasilitas kerja anak buah Anda cukup mendukung mereka bekerja dengan baik
* Bila ada printer yang sudah lambat dan sering rusak, apa tindakan Anda?
* Bila ada mesin yang bolak-balik rusak dan harus direparasi, apa keputusan Anda?
* Bila koneksi internet Anda sudah super "lelet" dan sudah tidak sesuai dengan load kerja sekarang, apa tindakan Anda?
* Apakah Anda lakukan proses pembiaran, atau Anda segera ambil tindakan untuk perbaiki kondisi yang ada?
7. Memastikan lingkungan kerja cukup nyaman untuk bekerja dengan produktif
* Apakah ruang kerja staff Anda super sempit dan ruang kerja Anda seluas lapangan bola?
* Apakah anak buah bekerja harus sambil kipas-kipas, sedangkan Anda menikmati AC 2 Pk?
* Apakah ruang kerja karyawan Anda panas, pengap dan berdebu sedangkan ruang kerja Anda mewah bak istana?
* BIla jawabannya ya, berarti Anda harus tinjau ulang, apakah Anda sudah melayani kebutuhan anak buah Anda supayan bekerja nyaman?
8. Secara rutin siapkan waktu untuk mendengar berbagai kesulitan anak buah dan kemudian berikan pemecahan masalah dan solusi secepatnya. Turun ke lapangan, bukan perintah dari belakang meja saja
Tujuan turun ke lapangan :
* Berdialog dengan orang-orang
* Mendeteksi berbagai permasalahan di lapangan / operasional
* Mencarikan solusi yang cepat di tingkat operasional

Tidak ada komentar:

Posting Komentar