Powered By Blogger

Sabtu, 27 April 2013

Kasih

MAJU TERUS UNTUK MENGASIHI

 
Saat berinteraksi dengan orang lain dalam keseharian, sepertinya ada aja orang yang bisa menguji kesabaran, bikin kesel, gregetan, atau apapun, Ini terjadi karena hal-hal kecil seperti beda pendapat atau memang saya yang sedang sensitif, entahlah. Yang jelas, suatu saat Tuhan bicara secara khusus ke saya, untuk saya gak berhenti, alias terus maju dalam hal mengasihi. Ini ceritanya.
Waktu itu saya sedang kesel dan emosi sendiri ke satu orang yang memang punya hubungan dekat dengan saya. Menurut saya, dia sangat keras kepala atau bahkan cenderung bebal. Dan mengadulah saya pada Tuhan.
“Tuhan… Aku bukannya gak mau kasih tau dia lagi, cuma orang Tuhan tau sendiri kan, dia orangnya gak bisa dibilangin, gak mau dengerin, kepala batu.. Aku udah gak tau lagi musti gimana, ngomong udah pake cara halus sampe yang to the point tetep dia gak ngerti juga, jadi ya udah lah terserah dia aja mau ngapain. Mau jungkir balik atau ngapain, terserah, toh dia sendiri yang kena akibatnya.. Aku gak mau lagi lah urusin dia… Capek…”
Rasanya menyebalkan, memberi saran untuk kebaikan dia sendiri, tapi tidak didengar. Saya tahu, memang saya tidak boleh mengurusi dia terlalu berlebihan dengan hidupnya, karena dia punya kebebasan sendiri tentang hidupnya. Masalahnya, hati saya yang tidak beres muncul dalam bentuk sikap saya yang emosi sendiri dan membuat saya jadi tidak mau ‘peduli’ lagi. Dari mana saya tahu bahwa hati saya gak beres? Ini jawaban Tuhan yang bikin saya paham.
“Kalo Aku juga bersikap cuek seperti itu sama kamu, gimana?”
Langsung, saya terdiam dan mikirrrrrrr……. Saya jadi merenungkan pertanyaan Tuhan ini. Iya ya, gimana jadinya kalo Tuhan juga cuek sama saya? Gimana jadinya kalo waktu saya tidak mau nurut dan bandel melanggar FirmanNya, Tuhan udah males mengurusi saya lagi? Gimana jadinya kalo di saat saya menderita karena salah saya sendiri, Tuhan justru bilang “Sukurin, kena sendiri kan akibatnya…”?
Kalau Tuhan bersikap seperti saya yang tidak mau peduli lagi, masa bodoh, cuek, lalu berhenti mengasihi manusia, pastinya gak akan ada keselamatan untuk manusia. Tidak ada keselamatan, tidak ada hidup yang baru, tidak ada kita seperti keadaan hari ini. Ketika saya merenungkan tentang bagaimana Tuhan mengasihi saya, saya jadi belajar bahwa Tuhan itu:

1. Tuhan berinisiatif duluan
Sekalipun manusia sudah jatuh dalam dosa akibat pilihannya sendiri, contohnya saya, saya berkali-kali mengecewakan Tuhan, tapi Tuhan menyediakan rencana penyelamatan lewat kematian Kristus di kayu salib. Dia berinisiatif untuk mengasihi kita terlebih dahulu, walaupun kita belum mengerti tentang keselamatan itu, kita belum punya pemikiran untuk mau menerima atau menolak keselamatan itu. Pokoknya, gak peduli kayak apapun keadaan kita, Tuhan berikan kasihNya yang terbesar itu untuk saya dan semua orang.
Lewat perenungan ini, Tuhan mengingatkan saya untuk berinisiatif duluan memberikan kasih buat orang lain. Tuhan mau untuk saya bukan menunggu seseorang punya sikap yang baik dulu, baru saya mau menunjukan kasih. Bukan menunggu orang itu taat dulu baru saya mau peduli sama dia. Tuhan mau saya maju duluan, mengasihi dia tanpa peduli keadaannya.

2. Tuhan tidak pernah berhenti untuk memberi kasih terus menerus
Kalau saya ingat apa yang Tuhan lakukan dalam hidup saya, sama kagum banget dengan kasihNya yang gak pernah berhenti. Saya yang memang manusia berdosa yang layak dihukum, justru Tuhan ampuni dan beri penebusan di kayu salib . Saya yang tidak taat, bandel dengan dosa-dosa saya, Tuhan tetap sabar untuk ajar dan tuntun pada kebenaran, sampai saya mengerti dan melakukannya. Kasih Tuhan yang gak pernah berhenti ini membuat saya melihat bahwa ketika saya mengalami kejatuhan, Tuhan selalu percaya bahwa saya bisa bangkit lagi.
Tuhan sudah memberikan KasihNya yang luar biasa buat hidup saya, kasih yang sempurna. Terlalu egois jika saya tidak mau memberikan kasih itu untuk orang lain. Tuhan mau saya bisa memberikan kasih yang sama kepada orang-orang yang saya temui sehari-hari, karena Dia sudah memberikan contoh bagaimana mengasihi. Tuhan mau saya belajar untuk maju terus dalam hal mengasihi. Gak berhenti mengasihi walau situasi atau orang itu mengecewakan hati saya.
Mungkin timbul perkataan di hati kita: kasih Tuhan itu sempurna, karena Dia Tuhan, sedangkan kita cuma manusia biasa yang kasihnya gak sempurna. Tapi bagi saya, yang terpenting adalah kita mau belajar mengasihi seperti Allah mengasihi kita. Maju duluan untuk mengambil inisiatif mengasihi dalam tindakan-tindakan yang nyata, lalu maju terus alias tidak berhenti mengasihi walau situasi atau orangnya bikin kita ingin menyerah. Allah adalah kasih, jika kita mengaku sebagai anakNya, tentu seharusnya kasih Allah ini sudah menjadi bagian dari hidup kita sehari-hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar