God’s Lovingkindness
By : Andreas Dwi Chrisdiantoro
Bacaan: Mazmur
12:7-8
-
“Saat
kupikirkan kebaikan-Mu tak pernah ku kekurangan. Dan saat kurenungkan
kesetiaan-Mu, esok kan kujelang tanpa keraguan surya kan terus ada...” Lagu
pujian yang dilantunkan grup band Giving My Best (GMB) ini, membuat saya
merenungkan betapa dahsyatnya kesetiaan Tuhan. Janji Tuhan enggak pernah
sekalipun lalai ditepati-Nya. Itu sebabnya Tuhan Yesus berkata,”Pandanglah
burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak
mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga.
Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?” Kalo terhadap seekor burung aja
Tuhan setia memelihara, apalagi kepada kita.
Pernahkah di
malam hari kita mengkuatirkan jangan-jangan besok pagi matahari tidak akan
terbit? Tentu saja kita bahkan tidak pernah meragukan kesetiaan matahari untuk
terbit setiap harinya. Kita juga tidak pernah meragukan apakah esok matahari
akan terlambat terbit. Kita yakin bahwa matahari pasti terbit tepat pada
waktunya. So, kalo terhadap benda mati seperti matahari aja kita bisa percaya,
terlebih lagi seharusnya kita terhadap Tuhan.
Janji Tuhan
dalam hidup kita senantiasa ditepati-Nya. Tuhan tidak pernah lalai, lupa,
apalagi mengingkari perkataan-Nya. Jadi, kenapa kita masih aja ragu terhadap
Firman Tuhan? Kita seharusnya enggak punya alasan untuk meragukan Tuhan.
Persoalannya justru terletak pada diri kita sendiri. Apakah kita mempercayai
kuasa Tuhan ataukah kita lebih suka mengandalkan manusia dan kekuatan diri kita
sendiri. Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa orang yang mengandalkan Tuhan
akan senantiasa diberkati.
Yang perlu
kita lakukan agar janji-janji Tuhan digenapi dalam hidup kita adalah: pahami
janji-Nya (makanya kita perlu belajar Firman-Nya setiap hari), lakukan bagian
kita (lakukan syarat apa yang harus kita penuhi), percayalah bahwa Dia setia
(miliki iman!) dan akhirnya kita akan melihat janji-Nya tidak pernah gagal
dalam hidup kita. Saya rindu senantiasa dalam hidup ini melihat janji-Nya
digenapi, dan saya yakin saya enggak sendirian. Kamu juga, kan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar